Batik Untuk Jaap den Hertog
Satu keinginan yang tak tersampaikan dalam hidup saya untuk Jaap den Hertog. Jaap panggilannya pria paruh baya yang telah merubah paradigma dan pemikiran saya dalam belajar matematika. Kejadian yang saya alami ini mungkin juga dirasakan oleh teman-teman saya yang lain. Betapa tidak,kami ber-14 di kumpulkan dari penjuru nusantara. Ada Cut dari Aceh, Ayu dan Fitri dari Sumatera, pak Naryo dari Sulawesi, Indah dari Kalimantan, Dami dan Darma dari NTT, mbak Fatim dari Gersik, Alm mbak Nur dari Lamongan, pak Latif dari Madura, mbak Harina dari banyuwangi, mbak Destina dari Kediri, Rina dari Banten, dan saya sendiri Agung dari kota Malang. Kami dikumpulkan dalam satu program “International Master Degree of Mathematics Education” ato yang sering disingkat dengan IMPoME yang ditempatkan di UNESA.
IMPoME
International Master Degree of Mathematics Education atau istilah IMPoME mungkin masih asing, program ini masih baru hasil kerjasama UNESA, UNSRI dan NESO. IMPoME adalah program sekolah S2 kerjasama antara Negara Indonesia dan belanda dimana untuk semester 1 kita belajar English dan Math di Indonesia tepatnya di UNSRI atau UNESA. Untuk semester 2 dan 3 belajar RME di Belanda, dan semester 4 kembali lagi ke Indonesia untuk menyelesaikan Tesis. Pasti bingung dengan istilah RME……hehehe RME singkatan dari Realistic Mathematics Education. RME merupakan suatu pendekatan pembelajaran di bidang matematika yang berpaham Freudenthal dimana matematika dianggap sebagai aktivitas manusia (human activity). Dengan demikian matematika yang dipelajari di kaitkan dengan kehidupann dan aktifitas sehari-hari. Dengan begitu matematika yang dipelajari akan lebih bermakna, mudah dipahami, dan dapat di aplikassikan dalam kehidupan sehari-hari. RME berasal dari Belanda dan diadopsi aleh Amerika menjadi CTL (Contextual Teacher Learning). Perbedaan dari pendekatan tersebut adalah jika RME lebih mengkhususkan pada proses berfikir siswa yang dikembangkan, maka CTL lebih pada menggembangkan hasil belajar siswa.
Program beasiswa ini sangat unik karena dari awal sudah dirancang bahwa hanya setengah mahasiswa saja yang dapat pergi belajar ke Belanda. Sedangkan setengahnya harus melanjutkan belajar di kampus UNESA atau UNSRI. Dan pergi tidaknya kita ke Belanda ditentukan standar toefl. Jadi selama 3 bulan lebih kami dikursuskan bahasa inggris dan bolak-balik selalu ikut ujian toefl.
Jaap den Hertog and Aad Godjin
Setelah 5 bulan belajar di UNESA kami mendapatkan kejutan bahwa akan ada orang dari belanda yang akan datang untuk memberikan kuliah atau workshop pada kami di bulan Agustus itu. Debar, gelisah, deg-degan dan penasaran kami rasakan selama detik-detik kedatangan mereka. Jujur selama saya belajar, saya belum pernah diajar guru bule. Pikir saya pasti seru dan menegangkan hehehehhe. Selang beberapa minggu menunggu akhirnya mereka datang juga. Dan apa yang kami angan-angankan selama ini terjadi juga. Pada hari pertama dua orang bule paruh baya, Jaap den Hertog dan Aad Godjin yang tingginya kira-kira 2m (satuan meter) mendatangi kelas kami dan mengadakan Workshop selama tiga hari. Mereka berdua mengajarkan dua mata kulaih yang berbeda, Jaap mengajarkan didactical atau pendidikan, sedangkan Aad mengajarkan matakuliah mengenai geometri. Awalnya kami merasa penasaran mengenai apa yang akan mereka ajakan pada kami, karena jauh-jauh hari sebelum mereka datang ke Indonesia mereka sudah memberikan tugas untuk kami dikerjakan sebelum mereka tiba. Bingung, satu kata yang hanya ada dibenak kami dengan tugas-tugas yang mereka berikan.
Selama workshop, disinilah saya menemukan the best of the best teachers, alasannya adalah walaupun bahasa inggris saya acak adut dan termasuk passive in english tapi saya merasa nyaman dengan kelas mereka. Yang membuat saya senang adalah di kelas itu mereka mengajarkan topic-topik dasar yang jarang kita sentuh. Dan ternyata topic itu sangat dalam maknanya dalam pendidikan. Misalnya pada hari pertama Jaap membahas masalah absrtak dan itu bermula dari pernyataan “matematika sangat abstrak”. Berjam-jam kami hanya membahas masalaha abstrak dan mengaiktannya dengan definisi-definisi yang lain. Selama kami berdiskusi dengan teman sebangku (karena kami tidak bisa menjawab), hanya satu hal yang mereka berdua lakukan “tersenyum”. Tidak ada gebrakan meja, tidak ada sindiran, tidak ada paksaan dalam menjawab, dan tidak ada tanggapan rendah mengenai kami karena kami tidak bisa menjawab. Hal ini yang membuat saya bangga pada mereka, karena bagaimana cara mereka mengajar berbeda dengan apa yang pernah guru-guru saya lakukan. Jaap dan Aad selaluh memberikan pancingan-pancingan positif bagi kami dikala kami menghadapi jalan buntu dalam suatu permasalahan. Dan mereka juga tidak menyalahkan semua jawaban kami walaupun ada jawaban kami yang kurang benar.
Aneh dan Unik
Selama workshop ada kejadian-kejadian yang aneh dan unik yang saya alami. Mungkin hanya saya yang mengalami atau mungkin saya yang terlalu GR hehehe. Saya adalah termasuk salah satu batik holic, jadi biasanya kalau kuliah saya selalu memakai baju batik kesayangan saya, walaupun saya tidak tahu jenis batik apa yang saya pakai tapi saya merasa nyaman dengan baju batik yang saya pakai. Hari pertama saat workshop saya merasa Jaap aneh karena selalu memandangi saya. Awalnya saya merasa mungkin saya merasa mencolok dari teman-teman yang lain, pasalnya dari 14 orang sayalah yang paling tambun, subur, montok dll lah (Itu kata-kata candaan dari teman-teman). Anehnya lagi dari awal kuliah sampai akhir dikala kami sedang berdiskusi si Jaap rajin mengambil foto saya dengan kameranya yang besar itu. Padahal kalo dipikir-pikir saya tidah ada bakat untuk jadi model…heheheheh. Tapi saya mencoba berpikir positif, mungkin untuk dokumentasi saja. Karena begitu cintanya dengan batik maka hari dua saya juga memakai batik lain dengan corak yang berbeda. Dan kejadian yang saya alami di hari kedua juga sama dengan hari pertama. Di sela-sela waktu Jaap juga berusaha mengambil foto saya. Namanya juga narsis dan sadar kamera ya saya juga pura-pura bergaya juga…heheheh. Pada hari ketiga sebenarnya saya ingin memakai baju batik yang lain tapi saya lupa ternyata baju saya ada di laundry , ya akhirnya mau tidak mau saya harus pakai kemeja dan akhirnya saya memilih kemeja warna hitam. Hari itu Jaap tidak masuk karena mengikuti kuliah tamu. Jadi kami hanya belajar dengan Add saja. Hari keempat merupakan hari terakhir bagi kami untuk belajar bersama dua orang bule itu. Hari itu hari yang sangat membahagiakan kami, karena penderitaan akan tugas-tugas yang banyak akan segera berakhir…..heheheh.
Kagum, takjub, keren, cute, kata-kata itu yang bisa kami berikan pada hari terakhir untuk Jaap. Di hari itu ternyata Jaap memakai batik putih berlengan panjang dengan motif yang bagus. Dengan bangganya dia menanyakan pada kami bagaimana penampilan dia hari ini. Akhirnya pun saya menarik kesimpulan dari kejadian dua hari yang lalu. Alasan Jaap berprilaku aneh dengan menggambil foto saya, yah mungkin dia tertarik dengan batik yang saya pakai dan akhirnya di hari terakhir ini dia juga ingin memakan baju batik yang sering saya pakai.
Batik Belanda
Iseng-iseng saya browsing di internet dan membuka situs Mbah Google dan memasukkan keyword “batik belanda” dan terperangailah saya ternyata ada juga yang namanya batik belanda. Karena setahu saya batik adalah kepunyaan Indonesia. Saking penasaran, akhirnya saya berseluncurlah membuka situs-situs mengenai batik . Dan ternyata belanda juga mempunyai batik khas tersendiri dan batik tersebut populer pada tahun 1890-1910. Dan cerita berdasarkan dari situs yang saya baca menyatakan bahwa.
Meskipun bangsa Cina lebih dahulu ke Indonesia sebagai pedagang di Pantai Utara, namun pengaruh luar yang timbul lebih awal pada perkembangan batik ini adalah pengaruh dari Eropa/Belanda. Batik-batik Belanda mulai merebak pada tahun 1840, sedangkan Batik Cina mulai dibuat beberapa dekade setelahnya. Orang-orang Belanda/Eropa yang berdatangan di Pantai Utara mulai terlibat pada usaha batik pada pertengahan abad ke XIX dengan usaha batik dan menghasilkan batik-batik yang memberikan sumbangan besar pada khasanah batik di Indonesia. Masing-masing pribadi disamping kesamaan yang khas Eopa/Belanda pada batik-batiknya yaitu warna-warna dan ragam motifnya, juga mempunyai perbedaan tema motifnya. Batik Belanda mencapai puncaknya antara tahun 1890-1910.
Dari sinilah pengetahuan saya mengenai batik bertambah, yang awalnya hanya sekedar suka memakainya saja sekarang saya mengatahui sejarah dan ragam dari batik itu sendiri. Dan ini juga karena Jaap, bukan hanya ilmu pendidikan yang saya dapat dari Jaap tapi kecintaan saya pada batik, dan kekayaan bangsa, saya temukan melalua pria paruh baya dari negeri belanda itu.
Batik yang tak Tersampaikan
Ada keharuan tersendiri ketika mereka telah pergi, ada sesuatu yang kosong dalam diri saya dan itu juga dirasakan oleh teman saya yang lain. Contonya saja Rina salah satu dari 14 teman saya. Pagi itu saya bergegas masuk ruang kuliah dan waktu itu saya di kagetkan tangisan Rina. Sambil memandangi foto Jaap dan Aad hasil jepretan nya, Rina menangis dan saya masih ingat kata dia waktu itu “ mas mereka adalah guru sejati”. Ternyata apa yang saya rasakan juga dirasakan oleh Rina. Rasa kehilangan yang memang pantas untuk ditangisi. Disitulah saya berjanji akan berusaha untuk bisa pergi kebelanda. Dan pada waktu itu saya berjanji, jika saya pergi belajar kebelanda saya akan memberikan baju batik pada Jaap dengan tangan saya sendiri. Tapi keinginan itu tidak bisa saya wujudkan. Ya karena pada seleksi toefl yang ketiga saya tidak lolos, padahal kurang 37 point saja. Jadi dari 14 hanya 6 saja yang berangkat ke belanda. Mungkin Tuhan belum mengijinkan saya untuk belajar keluar negeri sekarang. Tapi saya percaya dan yakin kalau memang Tuhan mengijinkan pasti saya dapat mengantarkan batik itu untuk Jaap dan akan belajar banyak padanya. Dan saya juga bersyukur karena sampai saat ini masih diberi kesempatan utuk melanjutkan study di UNESA. Untuk teman-teman yang sekarang belajar disana tolong sampaikan semangat saya dan teman-teman lainnya di sini. Walaupun tidak bisa belajar dengan kalian disana kami juga akan berjuang untuk belajar disini. SEMANGAT…..!!!
P.S love you All Crew IMPoME Surabaya